Wamenag Ajak Masyarakat Wujudkan Pemilu Damai dan Kedepankan Persaudaraan

 


Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki mengajak warga masyarakat untuk mewujudkan Pemilu damai, jujur, dan adil. Wamenag juga mengajak publik untuk menjaga dan mengawal kesuksesan Pemilu atau Pilpres 2024.

"Pesta demokrasi menjadi agenda rutin lima tahunan. Oleh karena itu, kita harus menjaga Pemilu agar berjalan aman, damai, jujur dan adil. Kontestasi Pemilu itu hal biasa," kata Wamenag Saiful Rahmat Dasuki pada acara Silatnas Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (16/1/2024).

"Saya mengimbau agar kita menghentikan lelucon-lelucon politik yang menggunakan nama agama. Kita juga tolak politik identitas yang menjadikan isu agama sebagai isu sektoral untuk pemenangan dalam politik," sambungnya.

Saiful Rahmat Dasuki mengajak seluruh peserta Silatnas MUI untuk mengedapankan Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathaniyah. Dia mengingatkan peserta Silatnas untuk menjaga netralitas saat Pemilu 2024 sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

“Pemilu merupakan agenda kita semua yang lumrah sebagai warga negara. Untuk itu, mari kita kawal Pemilu ini dari potensi penggunaan politik identitas, terutama identitas keagamaan. Mudah-mudah Pemilu berjalan aman dan damai,” tandas Saiful Rahmat Dasuki.

Tampak hadir pada acara Silatnas MUI ini, perwakilan dari semua tokoh agama, agama Islam, Hindu, Buddha, Kristen, Katolik, Khonghucu, perwakilan KPU, Bawaslu, TNI/Polri, dan tokoh masyarakat.

Di akhir acara, seluruh tokoh agama menandatangani Deklarasi Pemilu Damai. Berikut ini isi Deklarasi Pemilu Damai, Tokoh Bangsa, Lintas Ormas dan Lintas Agama:

1. Berkomitmen untuk menjaga dan mengawal demokrasi, sesuai tahapan pemilu 2024 agar berjalan dengan aman, damai, jujur, adil dan bermartabat.

2. Mengajak semua komponen bangsa untuk berpartisipasi aktif mendukung dan menyukseskan pemilu 2024.

3. Mengajak seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih untuk menggunakan haknya dengan penuh tanggungjwab.

4. Mengajak semua pihak untuk ikut aktif untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap setiap tahapan pelaksanaan Pemilu agar berjalan sesuai aturan, berlangsung secara aman, damai, jujur, adil dan bermartabat.

5. Mengajak semua pemangku kepentingan, Paslon, Timses, Parpol dan elit politik untuk bersikap sportif dan taat azas dalam berkampanye dengan tidak menjadikan konten agama dan SARA sebagai bahan kampanye negatif dan bahan candaan.

6. Mengajak semua komponen bangsa baik pemerintah, peserta Pemilu maupun masyarakat untuk menerima hasil Pemilu yang dilaksanakan dengan jujur, adil dan bermartabat.

7. Mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjadikan Pemilu sebagai pesta demokrasi yang menjunjung perbedaan pilihan, namun tetap menjaga persaudaraan dan persatuan.

0 Komentar